Minggu, 01 Agustus 2010

Sebenarnya Dia Itu Aku


                Nama ku bagas,saat aku berumur 5 tahun aku bersekolah di TK Nusa Bangsa 7.Di sekolah aku selalu dikucilkan karena menurut mereka aku anak yang aneh menggunakan kacamata yang terlihat tidak terlalu tebal tetapi menurut mereka mungkin terasa agak canggung.Sewaktu-waktu saat sepulang sekolah aku tidak langsung pulang melainkan pergi ke sebuah taman yang baru saja dibuat didekat sekolah,karena tidak ada satupun teman yang ingin bermain denganku akhirnya aku bermain sendiri di taman kecil tsb.Aku bermain di ayunan kecil disana,berayun-ayun sendiri tak tau apa yang dipikirkan.Karena sangat panasnya aku mengambil minum yang sudah disediakan oleh ibuku didalam tas batman kesayanganku ,setelah selesai minum dan ingin memasukan kembali botol minum yang bergambar batman juga botol itu terjatuh.”yaaaaah”ujarku,saat aku mengambil botol itu aku melihat sosok hitam ditanah dan saat aku berdiri lalu berjalan sosok hitam itu mengikutiku,saat aku pulangpun sosok hitam tsb tetap mengikutiku.Sangat senang aku mendapatkan teman dan cepat-cepat aku berlari kerumah lalu aku berkata “buuuu,buuu lihat bu aku mempunyai teman”,”ada apa bagas”,”aku mempunyai teman bu”,”dimana ia bagas ? siapa namanya ?”,”ia diluar bu,tetapi aku tak tahu namanya bu,ayo bu kita keluar”,lalu aku menarik ibuku keluar rumah.”itu bu,teman baruku”sambil aku menunjuk kearah sosok hitam itu,tanpa ingin menghancurkan impian anaknya mendapatkan teman ibunyapun turut senang,”panggil dia bayangan saja nak”,”apakah itu namanya bu ?”,”iya bagas”.
                Seharian bagas bermain dengan ‘bayangan’,ia bercerita bagaimana ia disekolah dan betapa kesepiannya ia.”bagas cepat masuk,kita makan siang dulu nak”,”ia bu,tetapi bayangan ikut makan bersama kita ya bu,boleh ya”,”iya bagas tentu saja,cepat sekarang masuk dan cuci tanganmu”,”iya bu,ayo bayangan kita makan bersama”lalu bagas berlari ke kamar mandi untuk mencuci tangannya,saat ia kembali dan duduk di meja makan ia tidak melihat bayangan.Lalu ia keluar rumahnya dan melihat bayangan tetap diluar,”ayo bayangan masuk,kita makan bersama dirumah ku”tanpa ada jawaban dari bayangan ia berkata lagi”bu,aku makan diluar saja dengan bayangan”,”iya bagas”jawab ibuku.Setelah itu ibuku keluar,”ini bagas,dihabiskan ya nak”,”untuk bayangan mana bu ?”ibuku terlihat sangat kaget dan ia berkata,”sebentar sayang ibu ambilkan dulu untuk bayangan ya”,”iya bu”,jawabku”sabar sebentar ya bayangan J”,”ini sayang makanan buat bayangan”,selama aku makan bayangan hanya bisa diam dan membiarkan makanannya dingin,”bayangan kamu kenapa kok makanannya enggak dimakan sih ?”bagas pun ikut terdiam.”buuuu,bayangan enggak mau makan makanan masakan ibu”,”mungkin bayangan sudah kenyang bagas,ayo mandi bayangan juga ingin pulang nanti ibunya bayangan cari-cari dia”,”yasudah,bayangan aku mandi dulu ya besok kita main lagi,dadah”
               

Setelah selesai mandi akupun keluar rumah lagi dan melihat ada bayangan didepan rumahku,”buuuuu,buuuu ada bayangan bu didepan rumah sepertinya ia tidak pulang bu”,ibuku hanya bisa terdiam,”yasudah bu aku menemani bayangan dulu ya bu”,”yasudah”.Tak terasa sudah pukul 6 sore,”bagas,bagas masuk sayang sudah mau malam”,”iya bu,yasudah dadah bayangan kamu pulang ya,besok pagi aku tunggu di taman lagi ya aku akan perkenalkan kamu ke temen-temen ku disekolah daaaah”,”bagaaaas!!”,”iya buuuu”.Malam harinya aku pun keluar untuk melihat bayangan tetapi ia tidak ada,ketika ayahku pulang ibuku berkata”yah tahu tidak tadi pagi bagas mendapatkan teman”,”oh iya,siapa namanya bu ?”,”namanya bayangan yah”jawabku,ayahku melihat ibuku dan ibuku hanya bisa senyum kearah ayahku”ooh,kapan-kapan perkenalkan ke ayah ya temanmu itu”,”iya yah pasti”.Karena sudah malam aku pun tertidur dan berharap “semoga esok saat aku bawa bayangan ke teman-temanku mereka ingin bertemanku,amin”.Lalu aku tertidur dengan lelapnya,saat terbangun aku sangatlah bersemangat.”ibuu,ibuu sudah jam berapa sekarang ?”,”bagaas ? tumben sekali kamu bangun pagi ada apa bagas ?”,”tidak bu,hehhe”.Tak lama saat aku ingin berangkat sekolah tiba-tiba hujan lebat karena itu akupun diantar ayahku ke sekolahku.”yah kita lewat taman yang baru dibangun yang dekat sekolah ya yaah”,”kenapa bagas ?”,”tidak apa yah”.Saat aku melewati taman tsb bayangan tak ada disana,sesampainya disekolah aku bercerita kepada semua teman-temanku bahwa aku mempunyai teman tetapi aku tak menyebut namanya,saat siang hari hujan telah reda dan aku ingin sekali ke kamar kecil saat aku berjalan keluar aku melihat bayangan,”bayangan maafkan aku ya tadi pagi aku diantar oleh ayahku,nanti saat istirahat tiba akan aku perkenalkan kau ke teman-temanku yah,sekarang kamu bersembunyi dulu yah”lalu aku langsung masuk ke dalam ke kelas dan bercerita bahwa temanku akan datang saat istirahat nanti.
                Saat istirahat tiba,hujan deras turun dan saat aku keluar untuk memperlihatkan teman baruku itu ia tak ada diluar.Semua menertawakan aku dan berkata “bagas tukang bohong,bagas tukang bohong”,mendengarnya aku sangat sedih lalu aku terpeleset air hujan dan terjatuh sangat keras akupun jatuh pingsan.Ketika bangun aku sudah berada dirumah sakit dan aku melihat ibuku yang sedang menangis disebalah kasurku,”ibu kenapa bu ? bayangan kemana bu ?”,”bayangan tidak ada sayang”.Saat aku ingin bangun dari kasurku aku merasa kakiku beku dan aku bertanya kepada ibuku”ibu kaki bagas kenapa bu kok rasanya dingin bu ?”,”ka..kakii baa..gaas patah sayang”lalu ibuku menangis kembali.”ayah memangnya kalau kaki bagas patah kenapa ?”,”bagas sudah enggak bisa jalan lagi nak,kaki bagas hilang”,”begitu yaa yah,memangnya kaki bagas hilang berapa yah ? hilangnya kemana ?”,”kaki bagas hilang satu nak,hilangnya tidak tahu kemana”,”oh gitu yaa yah”.Hanya jawaban itu yang dapat aku lontarkan seorang anak TK yang polos dan hanya mempunyai 1 teman.Akibat kejadian itu aku tidak berani keluar selama bertahun-tahun dan bersekolah dirumah,akhirnya akupun mengerti siapa bayangan itu,itu adalah aku dia itu aku.Suatu saat ketika aku berumur 12 tahun aku mengajak ibuku ketaman tempat aku pertama kali bertemu dengan bayangan lalu aku duduk diayunan tua dan melihat bayanganku sendiri dan berkata “HAI BAYANGAN :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar